Selasa, 29 Oktober 2019

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER KEPEMIMPINAN PEMERINTAH 


TUGAS 1

KEPEMIMPINAN
Para pemimpin tidak dilahirkan, tetapi diciptakan. Namun, semakin diterima bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik, seseorang harus memiliki pengalaman, pengetahuan, komitmen, kesabaran, dan yang paling penting keterampilan bernegosiasi dan bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan dari segi teori kontemporer dibagi menjadi 3 perspektif yaitu :
1. kepemimpinan sebagai proses atau hubungan
2. kepemimpinan sebagaikombinasi dari sifat-sifat atau karakteristik kepribadian
3. kepemimpinan sebagai perilaku tertentu atau, karena lebih sering disebut, keterampilan kepemimpinan.
Dalam teori kepemimpinan yang lebih dominan, terdapat anggapan bahwa, setidaknya sampai taraf tertentu, kepemimpinan adalah proses yang melibatkan pengaruh dengan sekelompok orang terhadap realisasi tujuan 

Prinsip-prinsip kepemimpinan adalah fenomena yang dipelajari secara umum. Berikut adalah prinsip dasar kepemimpinan dan sarana untuk menerapkannya:
a.         Mahir secara teknis: Sebagai seorang pemimpin, Anda harus mengetahui pekerjaan Anda dan memiliki keakraban yang kuat dengan tugas-tugas karyawan Anda yang berbeda
b.        Kembangkan rasa tanggung jawab pada pekerja Anda: Membantu mengembangkan sifat-sifat karakter yang baik yang akan membantu mereka melaksanakan tanggung jawab profesional mereka
c.         Pastikan tugas dipahami, diawasi, dan diselesaikan: Komunikasi adalah kunci. Seorang pemimpin harus dapat berkomunikasi secara efektif. 
d.        Terus beri tahu pekerja Anda: Ketahui cara berkomunikasi dengan tidak hanya staf junior, tetapi juga staf senior dan orang-orang penting lainnya;
e.         Kenalilah orang-orang Anda dan awasi kesejahteraan mereka: Pahami betul sifat dasar manusia dan kenali pentingnya merawat dengan tulus pekerja Anda;
f.         Kenali diri Anda dan cari peningkatan diri: Untuk mengenal diri sendiri, Anda harus memahami siapa diri Anda, apa yang Anda ketahui, dan apa yang dapat Anda lakukan (atribut). 
g.        Membuat keputusan yang tepat dan tepat waktu: Gunakan alat pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan yang baik;
h.        Mencari tanggung jawab dan bertanggung jawab atas tindakan Anda: Cari cara untuk membimbing organisasi Anda ke tingkat yang baru. Ketika ada masalah, jangan salahkan orang lain.

Gaya kepemimpinan adalah pendekatan yang digunakan untuk memotivasi pengikut. Kepemimpinan bukanlah fenomena "satu ukuran cocok untuk semua". Gaya kepemimpinan harus dipilih dan disesuaikan agar sesuai dengan organisasi, situasi, kelompok, dan individu. Oleh karena itu berguna untuk memiliki pemahaman menyeluruh tentang gaya yang berbeda karena pengetahuan tersebut meningkatkan alat yang tersedia untuk memimpin secara efektif. Berikut adalah jenis-jenis gaya kepemimpinan:

1. Gaya Kepemimpinan Kharismatis
Gaya kepemimpinan kharismatis adalah gaya kepemimpinan yang mampu menarik atensi banyak orang, karena berbagai faktor yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang merupakan anugerah dari Tuhan. Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah kuning. Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan kepribadian kuning ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan. Namun, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa saya analogikan dengan peribahasa “ Tong Kosong Nyaring Bunyinya ”.

2. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan. Dalam gaya kepemimpinan otoriter, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.

3. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah putih.
Pada gaya kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

4. Gaya Kepemimpinan Moralis
Gaya kepemimpinan moralis adalah gaya kepemimpinan yang paling menghargai bawahannya. Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah biru. Biasanya seorang pemimpin bergaya moralis sifatnya hangat dan sopan kepada semua orang. Pemimpin bergaya moralis pada dasarnya memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya. Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang -orang datang karena kehangatannya akan terlepas dari segala kekurangannya. Pemimpin bergaya moralis adalah sangat emosinal. Dia sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.

TUGAS 2
Lalu apa perbedaan yang mencolok pada masa kepemimpinan orde baru dan reformasi?
1.      Menyampaikan Pendapat
Kebebasan untuk menyampaikan pendapat pada masa orde baru terbatas dan ruang gerak pers juga dibatasi. Sedangkan pers pada masa reformasi, masyarakat dan pers memiliki kebebasan untuk  menyampaikan pendapat termasuk sampai memberikan saran serta kritik kepada pemerintah secara terbuka tanpa perlu ada yang ditakutkan.
2.      Perbedaan Aturan Hukum
Pada masa orde lama banyak terjadi ketidak adilan dan rekayasa pada proses peradilan. Pembagian kekuasaan dalam hukum juga tidak sesuai dengan amanah UUD 1945. Sementara pada masa reformasi, penyimpangan telah diperbaiki secara menyeluruh dengan batasan wewenang kekuasaan yang jelas antara lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif yang diatur dengan tegas dalam undang – undang.
3.      Perbedaan Politik
Perbedaan orde baru dan era reformasi juga terjadi pengelompokan dan penyusutan partai politik yang didasarkan pada kesamaan program yang dimiliki, sehingga pemilu diikuti oleh hanya tiga partai politik pada masa orde baru yang berasas Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia sebagai bagian dari sejarah partai politik di Indonesia. Pada masa reformasi bermunculan banyak partai sebagai akibat dari sistem multi partai yang diaktifkan kembali. 

TUGAS 3
Kenapa tidak semua pejabat tidak berhasil naik kelas level kepemimpinannya?
Karena banyak pemimpin yang kurang memperhatikan aspirasi yang di sampaikan oleh masyarakat dan lebih mementingkan untuk kepentingan diei sendiri yaitu mencari jabatan agar mengamankan posisi di dalam pemerintahan padahal hal tersebut dapat mengakibatkan permasalahan dan tantangan kedepan dalam memimpin. Seharusnya pemimpin lebih bisa hadir dan mendengarkan masyarakat bukan hanya mencari kepentingan pribadi apalagi hanya sebatas golongan tertentu
4.Sebutkan 3 kepala daerah!
          1. Bambang Koesbandono: adalah Bupati Magetan yang menjabat dari tahun 1978 hingga tahun 1983. Bambang Koesbandono sebelumnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Tuban.
          2. Drg. .H.Mohammad Sihabudin: adalah Bupati Magetan yang menjabat dari tahun 1983 hingga tahun 1988. Mohammad Sihabudin dilantik sebagai bupati pada 13 Mei 1983, sebelumnya berkarier sebagai dokter militer di Rumah Sakit Angkatan Udara di Bandara Iswahyudi.
          3. Drs. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM: Beliau menjabat sebagai bupati pada periode 2008-2013. Beliau dinilai sebagai bupati yang sukses karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Magetan pada 2009-2010 lebih tinggi dari pada IPM Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Madiun, Ngawi bahkan Provinsi Jawa Timur. Beliau dulu adalah berprofesi sebagai birokrat sekaligus politisi dari partai PDI Perjuangan.

5.Bagaimana cara pemimpin mendapatkan dan menggunakan keukasaannya?
          . Kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting bagi keberhasilan sebuah organisasi. Untuk itu, ada beberapa sikap kepemimpinan dalam organisasi yang perlu diterapkan oleh seorang pemimpin, diantaranya:
1.      Menjalin kedekatan dengan anak buah
Kepemimpinan dalam organisasi akan menjadi lebih efektif jika seorang pemimpin telah mendapat respek dari anak buah. Hal ini bisa dibangun dengan menjalin kedekatan dengan mereka, sehingga mereka akan percaya dan mau mengikuti arahan Anda.
2.      Memberikan semangat dan motivasi
Kepemimpinan dalam organisasi bukan melulu soal pangkat dan jabatan, tetapi kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin dapat memberikan semangat dan motivasi, bahkan untuk setiap hal kecil dari pekerjaan yang anak buah Anda lakukan.
3.      Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab
Kepemimpinan dalam organisasi adalah tentang kepercayaan. Berikan anak buah Anda kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih dalam melakukan tugas mereka. Jika ada hal yang tidak sejalan, jangan langsung menghakimi. Berikanlah feedback agar ke depannya mereka tidak takut salah dalam mengambil sebuah keputusan.
          Selain cara tersebut ada beberapa cara yang bernama tatktik mempengaruhi orang lain yang bias digunakan untuk memperolrh kekuasaan antara lain:
1. Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar
orang lain tertarik.
2. Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk
membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain. Misalnya dengan memberikan penjelasan yang menarik tentang nilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan,
harapan, dan aspirasinya.
3. Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi
dalam pembuatan suatu rencana atau perubahan yang akan dilaksanakan.
4. Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan, memberikan pujian, atau sikap bersahabat dalam memohon sesuatu.
5. Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman
atau karena dianggap loyal.
6. Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target,
sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
7. Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari
orang lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar orang yang dijadikan target
setuju.
8. Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam
meminta sesuatu.
9. Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa
suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi
          Seorang Pemimpin ataupun Manajer sering memerintahkan anggota tim atau bawahannya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan pemberian perintah dan dituruti oleh bawahannya, berarti Pemimpin ataupun Manajer tersebut telah menggunakan kekuasaannya dalam organisasi. Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan Kekuasaan (Power) adalah kemampuan memengaruhi orang lain untuk bersedia untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya. Kemampuan untuk memengaruhi orang lain merupakan inti penting dari Kepemimpinan. Pada dasarnya, Kekuasaan seseorang dalam suatu perusahaan berasal dari posisi yang ditempatinya atau otoritas yang dimilikinya dalam organisasi.
Penggunaan Kekuasaan oleh seorang pemimpin dalam berorganisasi  menimbulkan dua dampak yaitu dampak Positif dan dampak Negatif. Penggunaan Kekuasaan yang efektif akan meningkatkan motivasi bawahannya sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Sebaliknya, penggunaan kekuasaan yang tidak efektif oleh seorang pemimpin akan mengakibatkan dampak negatif sehingga pekerjaan ataupun tugas yang diberikan kepada bawahannya tidak dalam dilaksanakan dengan baik.
6.Berikan penilaian saat beliau pension sudah sampai level berapa?
         Setelah saya mengamati dan memahami tentang posisi kepemimpinan seorang kepala daerah saya mendapatkan hasil bahwa kepala daerah yang saya saya pelajari yaitu 1.Bambang Koesbandono adalah bupati magetan pada tahun 1978 sampai 1983, meurut saya bapak Bambang ini berada pada posisi kepemimpinan level 1 karena semasa beliau menjabat beliau mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk mempin kabupaten Magetan selama 5 tahun kedepan pada waktu itu. Pada rutinitas bekerja sehari-hari sebagai Bupati beliau berinteraksi dengan birokrat cuman hanya untuk menandatangani berkas dan berkomunikasi hanya sebatas bos dan anak buah. Kemudian yang ke 2. Drg. .H.Mohammad Sihabudin adalah bupati Magetan pada tahun 1983 sampai 1988 saya menilai beliau berada posisi kepemimpinan level 1 karena pada masa beliau menjabat sedang berada pada masa orde baru dimana masa orde baru itu terkenal dengan system pemerintahan yang otoriter sehingga hubungan bapak Sihabudin dengan masyarakat tidak terjalin secara akrab, begitu pula dengan birokratnya. Kemudian yang ke 3. Drs. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM adalah bupati Magetan pada tahun 2008 sampai 2013 dan 2013 sampai 2018 saya menilai bapak Sumantri ini berhasil menduduki posisi kepemimpinan level 2 satu tingkat lebih unggul dibandingkan dengan bupati yang saya bahas diatas. Saya menilai bapak Sumantri ini sudah di beri kepercayaan oleh masyarakat Magetan selama dua periode, hal tersebut membuktikan bahwa antara bapak Sumantri sebagai bupati dengan masyarakat sudah terjadi kontak batin serta mulai ada chemistry, selama menjabat bupati bapak Sumantri berhasil meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2009-2010.
7. Kepala daerah tersebut termasuk negarawan atau politisi?
          Bapak Bambang Koesbandono sebelum menjabat sebagai bupati Magetan tahun 1978-1988 beliau adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang bertugas sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, kemudian bapak Mohammad Sihabudin sebelum menjabat sebagai bupati tahun 1983-1988 beliau adalah seorang dokter militer yang bertugas di rumah sakit TNI angkatan udara Iswahyudi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar